Home » , , » Kisah Nyata: Perjumpaan Jama’ah Majelis Rasulullah Jatim Dengan Nabi Muhammad Dalam Mimpinya

Kisah Nyata: Perjumpaan Jama’ah Majelis Rasulullah Jatim Dengan Nabi Muhammad Dalam Mimpinya


Ada salah satu jamaah dari majelis (red. Majelis Rasulullah Jawa Timur) datang kepada saya (red. Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus) di rumah saya, beliau memberikan salah satu kemuliaan atau kabar baik (bisyarah) kepada kita-kita yang hadir di saat ini. Yang mana seminggu yang lalu dia ini mungkin baru pertama kali hadir dalam majelis tersebut hingga pulang ke rumahnya ingin dia itu berjumpa dengan Sayyidina Muhammad, shallu’alannabi Muhammad..!!
Hingga kerinduan yang begitu nyata, kerinduan yang begitu besar menyelimuti di dalam dirinya, hingga di malam itu, di malam setelah majelis tersebut, rindunya semakin rindu maka diperbanyaklah oleh anak tersebut shalawat terhadap Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.
Sehingga di malam itu, anak ini melihat di dalam mimpinya suatu majelis yang dihadiri oleh para Aulia-Aulia Allah Subhanahu wa Ta’ala, di salah satu majelis yang dihadiri oleh orang-orang yang dekat dengan Allah  Subhanahu wa Ta’ala, yang di tengah-tengahnya di situ ada nabi kita Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Sehingga anak tersebut bertanya kepada orang yang hadir dalam mimpi tersebut: “Memangnya ini ada perkumpulan apa?”
“Ini adalah perkumpulannya wali-wali Allah, ini adalah perkumpulannya orang-orang yang diistimewakan oleh Allah”, jawab orang itu.
“Memang di tengah-tengah di situ ada siapa?”, anak ini tanya kepada orang yang tadi ditanyainya.
“Apakah Engkau tidak mengetahui bahwa orang yang ada di tengah-tengah tersebut adalah Sayyidina Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam?”, shallu’alannabi Muhammad..!!
Maka anak tersebut semakin merasa senang dirinya ada di perkumpulan orang-orang yang diistimewakan oleh Allah dan di tengah-tengahnya itu ada Sayyidina Muhammad. Lantas anak ini pun di dalam hatinya ingin melihat sosok Nabi Muhammad lebih dekat lagi, maka orang yang tadi berkata: “Sabarlah sebentar lagi Sayyidina Muhammad akan lewat ke hadapanmu dan Engkau akan bisa melihat sosok beliau”.
Maka setelah majelis yang dalam mimpi itu tadi bubar selesai majelisnya, Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu jalan. Jalan di hadapan anak tersebut sehingga anak ini karena cahaya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam yang sedemikian mulianya bersinar sehingga anak ini tidak bisa melihat wajah sosok Sang Nabi, merasa sedih ini anak. Timbul perkataan di dalam hatinya: “Apakah dosa Saya yang terdapat dalam diriku sehingga Saya tidak bisa melihat sosok Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam”.
Menangis dia dan sedih karena kenapa? Tidak bisa melihat jelas itu sosok sang Nabi karena wajahnya yang sedemikian bercahaya dan bersinar. Lantas dengan kesedihannya anak ini berjalan dan didatangi oleh sosok guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Didatangi anak tersebut dan digandeng anak ini: “Wahai anak ku apakah Engkau pingin melihat sosok Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, ingin berjumpa dengan Rasulullah?
“Iya Saya ingin berjumpa dengan Rasulullah dan Saya ingin menatap wajahnya yang begitu tampan itu tadi,” jawab anak itu.
“Ikut dengan ku”, ajak Habib Umar.
Dan digandeng diserahkan dihadapannya daripada sosok Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, dan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam pun tersenyum melihat dia dan terlebih lagi bahwasanya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam mengatakan kepada anak itu tadi (hijabnya sudah dibuka) hingga anak tersebut diperkenankan melihat wajah sang Nabi. Ketika saya tanya bagaimana wajah sang Nabi anak tersebut mengatakan: “Sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata wajah sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu, begitu indah dan tampannya melebihi daripada ketampanan semua orang yang sudah diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”.
Bahkan anak ini mengatakan: “Wajah-wajah tampan yang pernah saya lihat di foto-foto atau di manapun kalah dengan sosok Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam yang didalam mimpi itu saya lihat bayangkan”.
Kemudian Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam mengatakan:
“Wahai anak ku sesungguhnya Saya bangga denganmu dengan Engkau menghadiri majelis yang tadi malam Engkau hadiri tadi, teruskan dan istiqomahkan sebentar lagi yang Engkau inginkan (keinginannya satu persatu disebutkan oleh Rasulullah) sebentar lagi wahai anak ku yang penting istiqomahkan Engkau untuk hadir di majelis yang Engkau hadiri tadi malam. Niscaya semua kesulitanmu, semua kebimbanganmu, semua keburukanmu, semua dosamu akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, orang yang baru sekali hadir dalam majelis ini, berapa kali saya katakan bahwasanya ini majelis bukan milik saya, ini majelis milik Guru saya yang merintis di kota Tarim yang pertama kali mengadakan Majelis Jalsatul Istnain yaitu malam selasa yang mana sambungan sanadnya kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.
Dan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam mengatakan kepada anak tadi:
“Katakan kepada kawan-kawanmu tadi yang hadir dalam majelis ini, Saya tahu nama mereka masing-masing, dan Saya mengetahui hajat mereka masing-masing, katakan kepada mereka semua hajatnya niscaya sebentar lagi akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”.
Dan anaknya pun ada di sini bersama kita.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, ini sekedar memotivasi, saya menceritakan cerita ini tidak ada maksud dalam diri saya bahwasanya majelis yang lain kalah dengan majelis ini, jangan salah paham, tidak. Karena anak tadi itu mungkin datangnya hadir di majelis ini tulus, niat baik didalam hatinya tidak ada apa-apa, betul-betul karena Allah dan Rasul-Nya dan ini majelis betul-betul bersanad kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam sehingga dia didatangi Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, bayangkan.
Hadirin dan hadirat jikalau dalam malam ini kita didatangi oleh Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu adalah suatu tanda bahwasanya majelis yang kita istiqomahkan ini yang mungkin umurnya masih pendek yang mungkin umurnya masih setahun lebih beberapa bulan yang alhumdulillah saya pun ketika mendengar daripada cerita anak tadi itu bahwasanya kita semuanya diridhoi oleh Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Kita semuanya diketahui satu per satu oleh Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan mereka pun yang hadir dalam majelis betul-betul cinta tulus kepada Sang Nabi pasti dia akan didatangi oleh Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.
Mudah-mudahan kita semuanya dikumpulkan dengan Sang Nabi. Mudah-mudahan kita semuanya dikumpulkan dengan Sang Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersama dengan orang-orang tua kita, bersama dengan orang-orang yang kita cintai, bersama orang-orang yang kita sayangi, bersama orang-orang yang kita muliakan, Guru-Guru kita semuanya, Amiin ya Rabbal’alamiin.
Oleh: Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus, Pengasuh Majelis Rasulullah SAW Jawa Timur.


BeRITA LAINYA


Follow ON Twitter

 
Copyright © 2016 Imam Al-Farisziy Media All Rights Reserved, ● INFO Seputar Sepak Bola