Senin malam (13/4/2015) ba’da Shalat Isya, Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Umar Al-Ahdal, cucu dari Syech Ahmad bin Muhammad Al-Ahdal (Pengarang Kitab Nahwu Kawakib Durriyah) menyampaikan kuliah umumnya di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Dalam kuliah umum itu, Habib Abdurrahman bin Muhammad Umar Al-Ahdal menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi intisari dari majelis beliau yang pada umumnya menjelaskan tentang ilmu tauhid.
Pertama, Habib Abdurrahman Al-Ahdal menyampaikan bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu sangat mencintai umatnya yang beriman kepada Allah dan Rasulullah di masa akhir zaman ini, karena mereka beriman dengan sesuatu yang ghaib (tanpa melihat Allah dan Rasul-Nya) dan hal-hal ghaib lainnya.
Kedua, beliau memaparkan ada banyak tanda kiamat yang telah kita lihat saat ini, diantara tanda tersebut adalah banyaknya orang yang berlomba menghafal Al-Qur’an tetapi mereka tidak paham bahkan tidak peduli dengan hukum syariat (fiqh).
Yang ketiga, beliau mengatakan bahwa ketika Ahlusunnah Waljamaah disebutkan maka yang dimaksudkan adalah yang berlandaskan pada pemahaman tauhid yang diajarkan oleh Imam Al-Asy’Ari dan Imam Al-Maturidi. Pemahaman ini telah diikuti oleh seluruh ulama-ulama mazhab empat dan para pengikutnya.
Terakhir, majelis beliau begitu memberikan kesan yang sangat mendalam bagi para jama’ah yang hadir. Beliau Habib Abdurrahman Al-Ahdal sangat takdzim dengan jamaah yang menyalami dan yang memeluknya saat selesai majelis pengajian. Beliau tidak sungkan kembali mencium tangannya sendiri setelah jamaah mencium tangannya.
Oleh: Irfan Shiddiq, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.